me n friends...

me n friends...
siska,zone,paul n me

me and friends TENSIX SMAN 1 BOYOLANGU

me and friends TENSIX SMAN 1 BOYOLANGU
teman SMA tensix

my foto n my family

my foto n my family

Jumat, 19 Februari 2010

THIS IS MY SHORT STORY

hahahahah...
saya sedang iseng membuat cerpen ,
adoo.ketauan kagag bkat akk jd PENULIS.
ini hanya UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA DARI BU NISA>>>
hmm....
semoga ANDA YANG MEMBACA BISAA SENANG , GAG SUKA, ATO BIKIN BETE ,,
huhuhuhu


SELAMAT MEMBACA :)



“ 3 SERANGKAI “

3D. Hampir setiap siswa di sekolah mengenal mereka. Dian, Desy, dan Difa. Mereka tergabung dalam geng 3D. Kecantikan mereka sudah tak di ragukan lagi. Sikap mereka yang sopan dan ramah, membuat ketiganya selalu di segani dan di hormati oleh banyak siswa. Selain itu, prestasi mereka juga sangat membanggakan. Pernah merebut piala bupati pada ajang lomba cerdas cermat tingkat SMA se-kabupaten. Meskipun demkian, mereka tak pernah sedikit pun menyombongkan diri. Mereka tetap saja rendah hati pada siapapun.
Di antara mereka, hanya Desy yang sudah mempunyai pasangan. Redy namanya. Dian dan Difa masih belum terpikir untuk mempunyai pasangan. Biarpun sudah mempunyai pasangan, Desy tetap loyal kepada 3D untuk masalah waktu. Baginya, 3D adalah segalanya. Sahabat adalah bagian dari hidupku. Namun, jika aku harus memilih antara 3D dengan Redy, maka aku tetap memilih 3D. Meskipun aku sangat menyayangi Redy.” tuturnya.
            Setiap malam minggu, 3D selalu menghabiskan waktu di taman. Tak hanya sekedar nongkrong, mereka kadang membahas beberapa pelajaran yang belum mereka mengerti. Kadang juga mereka membuat karya ilmiah yang kemudian di ikut sertakan ke dalam sebuah lomba. Bagi mereka, nongkrong harus menghasilkan sesuatu yang positif. Jangan nongkrong hanya untuk membuang-buang waktu saja.
            ” Des, kamu nggak malam mingguan sama Redy?” tanya Dian sambil membolak-balik buku Fisika.
            ” Pengen sih. Tapi kan lagi banyak tugas sekolah. Jadi ya mau gimana lagi? Lagian enakan jalan sama kalian. Lebih rame dan seru.” ucap Desy sambil memeluk Dian dan Difa.

            Akhir-akhir ini, Redy merasa kesepian. Meskipun mempunyai seorang pacar, dia selalu jalan sendiri. Setiap mengajak Desy, selalu saja sibuk dengan tugas-tugas atau pas lagi berkumpul dengan 3D. Redy mencoba bertahan dengan semua ini. Mencoba mengerti akan kesibukan Desy. Namun, semakin lama semakin Redy merasa bahwa Desy tak memperhatikan dia lagi. Sikap Desy yang semakin hari semakin cuek dengan Redy, membuat dia kesal dan akan meminta kepastian tentang hubungannya tersebut.  
            Minggu malam. Setelah menyelesaikan tugas-tugas sekolah, 3D jalan-jalan ke mall. Berusaha melepas semua kepenatan yang ada. Menghilangkan sejenak stres akan beban-beban tugas yang setiap hari mereka pikul. Meskipun hanya sekedar melihat-lihat saja, namun itu sudah cukup menghibur diri mereka. Sampai di lantai tiga, Difa seperti melihat seseorang yang tak asing baginya.
            ” Des, sepertinya aku kenal dengan cowok itu. Redy, Des!” kata Difa sambil menepuk pundak Desy. Tanpa menghiraukan kedua teman-temannya, Desy langsung berlari menuju cowok yang di lihat Difa sebagai Redy itu.
            Ternyata benar. Sosok pria yang sedang melamun di lantai tiga mall itu adalah Redy. Desy kaget dengan kehadiran Redy yang berada di mall itu.
            ” Redy, kenapa kamu disini sendirian?” tanya Desy sambil duduk di samping Redy.
            ” Kamu pengen tahu kenapa aku disini sendirian? Karena aku punya cewek yang tidak peduli dengan aku dan asyik sendiri dengan gengnya.” Redy yang nampak kesal.
Mendengar pernyataan dari Redy, Desy langsung merasa bersalah. Dia langsung memeluk Redy dan berjanji akan perhatian dan lebih peduli dengan Redy. Desy juga bertanya bahwa dia sangat mencintai Redy dan sangat butuh Redy dalam hidupnya.

            Semenjak kejadian tempo lalu, Desy nampak menepati janjinya. Dia lebih memperdulikan dan perhatian dengan Redy. Sehabis mengerjakan tugas sekolah, Desy langsung pulang dan menemui Redy. Redy sangat senang dengan perubahan sikap yang Desy tunjukkan. Baginya, meskipun hanya sedetik, asalkan dia sudah bisa bertemu dengan Desy, itu adalah sebuah kebahagiaan yang tak pernah ada yang menggantikan.
            Perubahan sikap Desy di respon negativ oleh 3D. Difa melihat Desy kini telah berubah. Dia lebih mementingkan Redy dari pada kebersamaannya dengan anak-anak 3D. Mereka kini jarang berkumpul dan suasana menjadi tak rame ketika tak ada Desy. Difa dan Dian tak terima jika Desy terus-terusan menghabiskan waktunya dnegan Redy. Mereka berdua tak ingin dengan kejadian tersebut, membuat interaksi di dalam 3D menjadi semakin jauh dan nantinya akan bubar. Maklum saja, sudah hampir tiga tahun mereka kemana-mana selalu bersama. Jadi mereka tak ingin ada seorangpun yang berusaha memisahkan persahabatan yang sudah mereka jaga dengan kebersamaan dalam suka maupu duka.
            Desy berada dalam sebuah dilema. Di sisi lain dia sangat mencintai Redy yang selalu membuatnya semangat dalam hidup. Namun, dia juga tak bisa melepaskan 3D begitu saja. 3D telah dia anggap sebagai keluarga sendiri. Sungguh sebuah pilihan yang berat bagi Desy. Aku harus bagaimana? Aku tak bisa memilih salah satu dari mereka. Ya Allah, aku serahkan semua ini pada Mu. Berikan petunjuk yang terbaik padaku!” pasrah Desy kepada Sang Pemberi Petunjuk. Segalanya tercipta dan akan kembali lagi kepada-Nya. Keyakinan Desy hanya satu, petunjuk dari-Nya adalah jalan terbaik.
           
            Rintik hujan basahi sore ini. Di antara daun kering yang berjatuhan, Desy berjalan dengan muka yang bingung. Kosong dan terlihat pasrah. Sampai di depan rumah cat hijau dengan gerbang warna coklat. Rumah itu adalah rumah Redy. Kedatangan Redy di sambut dengan senyum oleh Redy. Dia nampak sangat bahagia dengan kehadiran Desy. Tak seperti biasanya pula Desy datang tanpa memberitahu Redy sebelumnya.
            ” Redy, maafin aku kalau selama ini aku kurang perhatian dan peduli denganmu. Aku tahu ini memang salahku. Aku tak bisa lepas dari 3D. Tapi, bukan berarti aku juga tak sayang kamu. Aku sangat sayang dan cinta denganmu. Kedatanganku kesini ingin membicarakan masalah kita dan aku rasa hubungan kita cukup sampai disini. Aku pengen kamu bahagia dengan orang yang juga mencintaimu.” ungkap Desy sambil meneteskan air mata. Mendengar ungkapan dari Desy, Redy merasa tak terima. Dia rela waktunya terbagi dengan 3D. Namun, keputusan Desy sudah bulat untuk mengakhiri hubungannya dengan Redy.
            ” Bila berat melupakan aku, pelan-pelan saja!” kata Desy sebelum pulang. Redy berdiri lemas memandang Desy yang berjalan keluar rumah. Tak dia sangka bahwa hubungannya dengan Desy harus berakhir di tengah jalan. Redy tak bisa berbuat apa. Ini memang jalan hidup. Jika memang aku harus berpisah dengan Desy, aku akan coba jalani semua ini. Meski aku tahu, tak mudah melupakan dia dari hatiku. Aku salut denganmu. Sebuah kejujuran yang kau ungkapkan kepadaku benar-benar menyadarkanku bahwa sahabat adalah segalanya. Sekalipun aku tahu bahwa kamu sangat mencintaiku. Namun, kamu rela mengorbankan perasaanmu demi 3D. Sebuah loyalitas persahabatan yang tak pernah luntur untuk selamanya. Semoga kamu bisa bahagia dan aku percaya suatu saat nanti kita pasti bersama kembali.” suara hati Redy.
            Kini Desy, Dian, dan Difa kembali kompak dalam selimut 3D. Meski Desy masih sulit untuk melupakan Redy begitu saja. Namun, Dian dan Difa berusaha mengembalikan keceriaan Desy. Mereka sadar bahwa ini pilihan yang tak mudah dan mereka salut dengan keputusan yang di ambil oleh Desy yang rela melepas Redy demi sahabat-sahabatnya.
            Persahabatan mereka tak pernah luntur dan hilang di telan waktu. Tanpa terasa mereka sudah hampir lulus kuliah. Hampir tujuh tahun mereka bersama. Kehidupan mereka semakin lengkap dengan hadirnya para pasangan yang mereka kenal selama dalam kuliah. Difa dan Dian mendapatkan dua cowok kembar yang sangat baik, Diko dan Dika. Sedangkan Desy, kalau memang sudah jodoh dan cinta, pasti tak akan kemana. Desy di pertemukan kembali dengan Redy ketika menghadiri reuni SMA pekan lalu. Cinta mereka kembali bersemi. Bagaikan bunga di musim semi yang tumbuh lagi benih-benih cinta mereka yang sempat terkubur beberapa tahun. Persahabatan 3D tetap kompak dan berbeda dengan sewaktu SMA. Jika dulu mereka hanya bertiga kemana-mana, kini mereka menjadi berenam. Lengkap dengan pasangan-pasangan mereka yang selalu pengertian dan penuh kesadaran.

what is your opinion about my short story above ????